Di Dadaku Ada Lambang Garuda
UTSP (Ujian Tengah Semester Pendek,haha) Dasar-Dasar Filsafat telah berhasil dikerjakan dengan SUKSES!! (sukses nge-betnya),BUSHet dah itu hapalannya buaaanyak bener (20 lembar lebih++,tulisan semua),dan harus dihapal dalam waktu semaleman aja. Sang Dosen (Pak Fuad yang kalo ngomong berbuih dan berbau strowberi) mau liburannya gak terlalu tersita sama ngajarnya jadi dipercepat dah kuliahnya..(haduuh!!).
dan habis berjuang mati-matian,bersimpah keringat dan peluh (ngebuka kebetan) nge-UTSP DDF. Akhirnya,saya memutuskan untuk menjajal salah satu bioskop di bekasi yakni Pondok Gede 21,(hmm,sebenernya ini bioskop udah lama berdiri tapi track record disini(film-filmnya) rata2 film HOROR nan KACRUT dari negeri tercinta Indonesia!!hwaa malas).Nah kali ini ada film bernama "Garuda di Dadaku"
yang kata teman2 saya yang sudah menontonnya ini film bagus..langsung dah abis dari kampus cabut pulang ke bekasi..
HWAAAAA!!!! sesampenya di depan itu bioskop,,ramenya udah kayak di Dufan. Ada anak-anak SD lari-lari,Emak2 ngegendong anaknya yg masih kecil dan nenen plus suaminya,gerombolan anak sekolahan SMP dan SMA,grup ibu-ibu pengajian,ibu-ibu PKK,dan yang terparah adalah segerombol "pemain layangan profesional" dengan celana super duper ketat plus rambut berponi miring sampingnya(ya ALLAH, berilah mereka pencerahan). Ah sudah sampai sini,percuma kalo nggak nonton. Yawdah pergilah saya membeli tiketnya.
seperti biasa kalo nonton film2 lokal tidak ada ekspetasi tinggi dan gak berharap filmnya bakalan bikin gw melakukan STANDING APPLAUSE diakhir film (maaf sineas lokal,sesuai fakta).
Gak usah diceritain yaa,isi filmnya seperti apa,sudah banyak yang menulisnya kan. Garis besarnya ya,. Perjuangan seorang anak bernama Bayu untuk dapat masuk dalam skuad Indonesia U-13,tapi ia ditentang oleh kakeknya. Karena masa depan pemain sepakbola itu suram.Tapi berkat tekad dan motivasi dari kawan-kawannya akhirny bayupun...(tontonlah sendiri,kawan!!haha)
Diawal film masih belum berasa ada yang beda dari ni film. Detik demi detik,menit demi menit pun berlalu dan JEGer!! tiba2 gw merinding pas denger lagunya "garuda di dadaku,garuda kebanggaanku,kuyakin hari ini pasti menang.." jiwa nasionalis dari seorang Syarif Hidayat pun menggelora. Wah,beneran dah lagu ini sungguh mangstab. kemudian muncul tokoh mang Dulloh (ramzy),beuh kalo gak ada mang Dulloh yang spontan nan lucu, ini film bakalan hampa dan membosankan. Memang mang Dulloh ini bukan karakter utama dari film ini tapi dia sungguh menarik perhatian dan memecah keseriusan penonton (V-Effekt,haha). Satu tokoh lagi yang bikin saya salut adalah temannya si Bayu yang bernama Heri (sang Motivtor).Ya dialah sahabat bayu yang selalu memberikan semangat kepadanya walaupun ia sendiri merupakan anak yang mengalami kekurangan (tidak bisa berjalan).dan masih banyak tokoh yang lainnya tapi menurut saya mereka biasa saja,tidak seperti dua orang itu.
Overall gak percuma dah gw ngeluarin duit 15ribu dan duduk berbarengan dengan "para pemain layangan" buat nonton "Garuda di Dadaku" ini.
"kejarlah mimpi apapun hambatannya teruslah berjuang jangan menyerah dan hasil yang memuaskan akan didapat diakhir nanti"
0 komentar:
Posting Komentar