Minggu, 22 November 2009

Saya Benci (lagi)

Saya benci jatuh cinta.
Saya benci merasa senang bertemu lagi dengan anda, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak.

Saya benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan saya benci kenapa saya harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Saya benci ketika semua detail yang saya ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke anda menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau saya bisa jadi kehilangan.

Saya benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat anda itu. Apakah pertanyaan dan tingkah laku anda itu sekedar pancingan atau retorika atau pertanyaan dan perbuatan biasa yang saya salah artikan dengan penuh percaya diri?

Saya benci harus memikirkan anda sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke seluruh tubuh, dan saya merasa pasrah, gelisah. Saya benci untuk berpikir saya bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Saya benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri anda. Kesalahan yang secara desperate saya cari dengan paksa karena saya benci untuk tahu bahwa anda bisa saja tanpa cela, dan saya bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Saya benci jatuh cinta kepadamu. Demi Tuhan, saya benci jatuh cinta kepada anda. Karena di dalam perasaan yang menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan.

Saya takut sendirian.




(kepada dan untuk penghuni Ciledug)

1 komentar:

Unknown 27 November 2009 pukul 21.58  

saya tau anda norak
kan critanya kita berdua emang norak :p